Tesis

Proporsi Kepositifan Sitologi Biopsi Jarum Halus Transtorakal Dengan Panduan Ultrasonografi Toraks Pada Tumor Paru Dan Tumor Mediastinum Di RSUP Persahabatan Jakarta

Latar belakang: Penegakkan diagnosis sedini dan setepat mungkin menjadi hal utama dalam penatalaksanaan kanker paru. Beberapa penelitian sebelumnya tentang biopsi transtorakal dengan panduan USG menunjukkan akurasi diagnosis yang cukup baik. USG dinilai sebagai modalitas radiologi yang mudah digunakan secara aman, bedside, real-time, mobile dan bebas pajanan radiasi. Saat ini di RSUP Persahabatan Jakarta belum terdapat penelitian tentang biopsi jarum halus transtorakal dengan panduan USG. Tujuan penelitian: Mengetahui proporsi kepositifan sitologi biopsi jarum halus transtorakal dengan panduan ultrasononografi toraks pada tumor paru dan tumor mediastinum di RSUP Persahabatan Jakarta. Metode penelitian: Studi observasional dengan pendekatan potong lintang terhadap subjek yang dilakukan biopsi jarum halus transtorakal dengan panduan ultrasononografi toraks pada bulan April – September 2021. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Peneliti melakukan observasi terhadap karakteristik lesi, karakteristik prosedur dan komplikasi. Diagnosis akhir berdasarkan hasil sitologi biopsi jarum halus transtorakal dengan panduan USG. Hasil penelitian: Dari 46 subjek, rerata usia subjek adalah 52 tahun dan didominasi jenis kelamin laki-laki (69,6%) dan jenis tumor terbanyak adalah tumor paru (80,4%). Proporsi kepositifan sitologi biopsi jarum halus transtorakal dengan panduan USG toraks adalah 78,3%. Karakteristik lesi pada subjek dengan hasil sitologi TTNA positif antara lain memiliki rerata diameter lesi 9,61 ± 2,27 cm, lesi di anterosuperior paru (63,9%), memiliki gambaran ekogenitas hipoekoik heterogen (58,3%) dan memiliki kontak dengan pleura (77,8%). Karakteristik prosedur pada subjek dengan hasil sitologi TTNA positif antara lain dilakukan teknik aspirasi (77,8%), pengambilan TTNA sebanyak < 3 set (58,3%), rerata jumlah gelas objek yang terpakai adalah 15 ± 4 dan median kedalaman insersi adalah 4 (2 – 6) cm. Komplikasi pasca tindakan terjadi pada dua subjek yaitu hemoptisis (4%). Kesimpulan: Biopsi jarum halus transtorakal merupakan metode diagnostik yang invasif minimal dengan proporsi kepositifan yang tinggi (78,3%) dan angka komplikasi yang rendah (4%).
Kata kunci : Biopsi transtorakal, Transthoracic needle aspiration, ultrasonografi toraks.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2021
Pengarang

Rahma Ayu Indahati - Nama Orang
Mia Elhidsi - Nama Orang
Menaldi Rasmin - Nama Orang

No. Panggil
T21462fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Pulmonologi & Ilmu Kedokteran Respirasi.,
Deskripsi Fisik
xvi, 69 hlm. ; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
Tanpa Hardcopy
T21462fkT21462fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Proporsi Kepositifan Sitologi Biopsi Jarum Halus Transtorakal Dengan Panduan Ultrasonografi Toraks Pada Tumor Paru Dan Tumor Mediastinum Di RSUP Persahabatan Jakarta

Related Collection